Belajar Menjadi Air: Lembut yang Menembus Batu

gambar dari pinterest Penulis: Immawan As'ad Fauzuddin Khunaifi (anggota bidang kader Koorkom) Di tengah dunia yang semakin ramai oleh suara tinggi dan sikap kaku, mungkin kita lupa bahwa ada kekuatan lain yang tak kalah hebatnya. Kekuatan yang tak berbunyi, tapi mengubah. Kekuatan yang tak menggertak, tapi perlahan menembus. Ia tidak datang dalam bentuk badai, bukan pula kobaran api. Ia hadir lewat kehadirannya yang nyaris tak terdengar. Namanya air. Air jarang dipuja-puji karena kekuatannya, padahal ia bisa mengikis batu. Ia tidak mengaum seperti angin topan, tidak menyala seperti bara. Tapi justru karena itulah, air menjadi guru yang luar biasa. Dalam diamnya, tersimpan pesan yang dalam. Lentur Mengikuti, Tapi Tak Hilang Arah Air tidak pernah mempermasalahkan wadah. Dituang ke dalam gelas, ia menjadi gelas. Masuk ke dalam kendi, ia menjadi kendi. Mengalir di sungai, ia mengikuti alurnya. Tapi yang menarik, air tetaplah air. Ia tidak kehilangan dirinya hanya karena bentuknya beru...