Anotasi tentang Pengaruh dan Kedudukan dalam Organisasi

Gambar dibuat oleh AI

Penulis: Immawan F (Kader IMM Unesa)

Beberapa tahun yang lalu dalam sebuah perbincangan malam sederhana di warung kopi, seorang kawan bukan pejabat, bukan motivator, hanya teman diskusi malam yang kebetulan lebih dulu menua di kampus melontarkan satu kalimat sederhana yang terus terngiang "Pangkat boleh prajurit, tapi pengaruh harus jenderal."

Kalimat itu meskipun diucapkan dengan nada santai justru membuka ruang kontemplasi. Ia menjadi lensa baru bagi saya untuk meninjau ulang dinamika yang kerap muncul dalam ekosistem yang kita sebut organisasi.

Ini bukanlah sebuah panduan atau tips kepemimpinan, melainkan sekadar catatan pribadi. Sebuah anotasi dari apa yang saya lihat dan rasakan tentang dua entitas yang seringkali dianggap sama, namun nyatanya bekerja pada frekuensi yang berbeda: kedudukan dan pengaruh.

Kedudukan: Otoritas yang Tertera di Atas Kertas 

Dalam pengamatan saya, kedudukan formal entah itu Ketua Umum, ketua bidang, atau Sekretaris adalah sebuah panggung yang dipinjamkan. Ia adalah otoritas yang melekat pada sebuah kotak dalam bagan struktur bukan pada jiwa yang menempatinya. Siapapun yang memegang surat keputusan secara otomatis mewarisi wewenang yang tertera di sana.

Orang-orang di sekitarnya akan patuh dan mengangguk, namun seringkali kepatuhan itu lahir dari sebuah kewajiban prosedural, bukan dari kekaguman yang tulus. Tidak ada yang keliru dengan ini, struktur memang dibutuhkan untuk menjaga ketertiban. Namun, sebuah ironi yang subtil mulai terasa ketika seorang pemegang jabatan menganggap panggung itu adalah keseluruhan pertunjukan. Ia menjadi pemimpin yang kekuatannya hanya sebatas yurisdiksi formalnya. Suaranya hanya bergema di ruang rapat, namun jarang beresonansi di hati timnya.

Pengaruh: Otoritas yang Tumbuh dari Dalam

Disisi lain, saya melihat sebuah fenomena berbeda yang bekerja dalam sunyi. Ada individu-individu yang mungkin tidak memiliki nama mentereng di kartu namanya, namun kehadirannya menjadi pusat gravitasi. Merekalah yang saya amati sebagai perwujudan dari “pengaruh”.

Tanpa sebuah kedudukan, satu-satunya modal yang mereka miliki adalah diri mereka sendiri. Mereka tidak bisa memaksa, maka mereka harus meyakinkan. Mereka tidak bisa memerintah, maka mereka harus memberi teladan. Pengaruh mereka tidak lahir dari surat keputusan, melainkan tumbuh perlahan dari akumulasi integritas, kompetensi yang teruji, dan kepedulian tulus yang mereka tunjukkan setiap hari.

Orang-orang mulai mendekat bukan karena diperintah melainkan karena terinspirasi. Mereka meminta pendapat bukan karena struktur mengharuskannya, melainkan karena mereka percaya pada kebijaksanaannya. Mereka mengikuti bukan karena takut, melainkan karena menaruh hormat. Pengaruh dalam pengamatan saya adalah daya pikat personal yang lahir dari konsistensi antara kata dan perbuatan.

Dinamika Sunyi di Ruang-Ruang Organisasi

Dalam lanskap organisasi kita sehari-hari fenomena ini begitu mudah ditemukan. Kita semua pernah melihat seorang pimpinan tertinggi yang instruksinya sering diabaikan, sementara sebuah ide yang dilontarkan oleh seorang yang bukan berkedudukan tertinggi di warung kopi justru menjadi rujukan utama dalam rapat pengambilan keputusan. Kita pernah menyaksikan seorang ketua yang fatwanya tak lagi didengar, sementara seorang anggota biasa yang pendiam justru mampu meredam konflik hanya dengan beberapa kalimat bijak.

Mereka para figur berpengaruh tanpa kedudukan tinggi itu, adalah denyut nadi organisasi yang sesungguhnya. Kekuatan mereka tidak terletak pada posisi yang mereka duduki, melainkan pada nilai yang mereka anut dan teladan yang mereka tunjukkan dalam tindakan-tindakan kecil yang konsisten.

Pada akhirnya, catatan ini membawa saya pada sebuah kesimpulan sementara. Kedudukan adalah sebuah amanah yang sementara, sebuah panggung yang suatu saat akan kita tinggalkan. Sedangkan pengaruh adalah legasi, sebuah jejak yang kita tanam dalam ekosistem kita. Sejarah sebuah tim atau organisasi mungkin akan mencatat nama-nama pemegang jabatan, namun kemajuan sejatinya seringkali digerakkan oleh mereka yang pengaruhnya melampaui apa yang tertera di atas kertas.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ideologi IMM

Lirik Mars dan Hymne IMM

Sejarah Singkat IMM