Mengupas Karakter Sayyidah Aisyah Radiyallahu Anha : Kekuatan dan Kebijaksanaan dalam Perspektif Perempuan Islam Modern

 

Gambar dari pinterest

Penulis: Ildagis Binarsia (kader PK IMM Educare)

    Perempuan seringkali diidentikkan dengan sifat lembut, penuh kasih, dan empati namun juga memiliki kekuatan, ketegasan, dan kemampuan untuk beradaptasi dengan berbagai peran. Jika di lihat lebih luas, perempan adalah simbol kehidupan, cinta, dan kekuatan yang tak terhingga, baik perannya sebagai anak,ibu, maupun sebagai pemimpin diberbagai bidang suatu kelompok. Sedangkan secara sosial, perempuan memiliki peran sebagai individu yang turut membangun keluarga, masyarakat,dan peradaban dengan keunikan sifat, perasaan, serta pemikirannya. Sehingga, karakter perempuan tidak dapat dipandang pada satu dimensi saja, melainkan rerdiri dari beragam sifat yang saling melengkapi. Ada perempuan yang lembut dan penuh kasih sayang, ada pula yang tegas dan berani, serta perempuan yang penuh dengan ide dan imajinasi. Berbagai karakter ini saling berinteraksi dan membentuk individu perempuan yang mampu mengatasi tantangan hidup maupun persoalan sosial, memberikan dampak positif bagi lingkungan sekitar, dan berkontribusi dalam kemajuan dunia. Mulai dari ketegasan dan keberanian seorang pemimpin, hingga kelembutan dan kasih sayang seorang ibu, perempuan memiliki kekuatan yang mendalam dalam berbagai bentuk.

    Islam perempuan dihormati dengan hak-hak khusus yang menunjukkan betapa pentingnya kedudukan mereka, seperti Sayyidah Aisyah Radhiyallahu ‘anha yang menjadi teladan kecerdasan,keberanian, dan keteguhan hati. Dalam perspektif Islam, perempuan diberikan kebebasan untuk menjalani hidup, sesuai dengan hak-haknya yang diatur oleh ajaran agama. Berhak untuk hidup, mencari ilmu, bekerja,membangun keluarga, menyuarakan pendapat, serta berpartisipasi dalam berbagai aspek kehidupan, baik di ranah domestik maupun publik. Kebebasan tersebut dijamin oleh Allah dan Rosul-Nya, tidak ada pihak yang diperbolehkan untuk mengurangi atau menghilangkan hak-hak perempuan. Jika ditarik sejarah pada zaman jahiliyah perempuan pada zaman ini menjadi sesuatu yang sangat dibenci kehadirannya, hal ini terjadi karena perempuan dianggap tidak dapat menggantikan kekuasaan sehingga menimbulkan kekhawatiran akan kehilangan kehormatan dan dianggap tidak bernilai. Fenomena pembunuhan bayi perempuan secara tegas dilarang oleh Islam (Al-Isra’ [17]:70). 

    Perspektif perempuan pada zaman modern saat ini sangat beragam dan dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk perubahaan sosial,budaya,politik,dan ekonomi yang terus berkembang. Secara umum, pandangan terhadap perempuan era modern saat ini semakin berkembang menuju kesetaraan dan pemberdayaan namun, tetap ada tantangan dan hambatan yang perlu dihadapi. Perempuan modern juga semakin menekankan pentingnya pendidikan dan penguasaan ilmu pengetahuan. Seperti Sayyidah Aisyah r.a.,yang tidak hanya berperan sebagai istri tetapi, juga sebagai seorang ilmuwan dan guru. Perempuan zaman ini semakin banyak terlibat dalam bidang pendidikan,sains,teknologi, politik,dan berbagai sektor. 

    Aisyah mengajarkan bahwa perempuan memiliki hak yang sama untuk belajar dan berkontribusi dalam bidang apapun yang mereka pilih. Banyak perempuan yang menunjukkan keberaniannya dalam menghadapi ketidakadilan,memperjuangkan hak-hak mereka, dan berbicara mengenai perubahaan. Seperti Aisyah, perempuan masa kini berani untuk menyuarakan opini mereka, berpartisipasi dalam gerakan sosial, politik, dan hak asasi manusia. Tertulis pada sejarah bahwa
Aisyah berani menyuarakan aspirasinya dengan ikut berdiri di tengah-tengah perang jamal sebagai bentuk ketidaksetujuannya pada masa khalifah Ali bin Abi Thalib. Ia menunjukkan bahwa perempuan memiliki kapasitas untuk menjadi pemimpin serta memiliki kasih sayang dan empati. Hal ini ditandai degan kelembutan hatinya dalam hubungan keluarga. Selain itu, Aisyah tidak hanya bereperan pada urusan domestik tetapi, juga aktif falam berbagai peristiwa sosial dan politik pada amasanya. Ia memiliki pengaruh yang besar dalam menentukan arah perdebatan yang diambil oleh umat Islam setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW. 

    Karakter Sayyidah Aisyah Radhiyallahu ‘Anha memberikan gambaran bahwa perempuan memiliki banyak dimensi yang saling melengkapi, dari kecerdasan, keberanian, kasih sayang, kepemimpinan, hingga kemampuan untuk beradaptasi dengan situasi. Seperti Aisyah, perempuan masa kini semakin didorong untuk mengembangkan potensi mereka, memperjuangkan hak-hak, dan berkonstribusi dalam perubahaan sosial yang lebih baik. Perempuan seperti Aisyah juga dapat menjadi teladan dalam menunjukkan kekuatan, keteguhan,dan kelembutan dalam menghadapi tantangan zaman. Dalam dunia modern ini, kita harus menerima dan menghargai beragam karakter perempuan, karena setiap karakter memiliki kontribusi besar dalam pembangunan masyarakat sosial.
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url