Imam Syafi'i: "Dan Barang Siapa Menasihati di Depan Umum, maka Ia Telah Mencelanya."

 

Gambar dari Pinterest

Penulis: M. Nadlil Pratama (Ketua Bidang RPK TKK Koorkom IMM Unesa)

Imam Syafi'i, seorang ulama besar dalam sejarah Islam, pernah menyampaikan pandangan tentang etika dalam memberi nasihat. Beliau menyatakan: "Barang siapa menasihati saudaramu secara rahasia, maka ia telah memberikan nasihat dan berbuat baik kepadanya. Dan barang siapa menasihati di depan umum, maka ia telah mencelanya."

Pernyataan ini menggarisbawahi dua metode pemberian nasihat yang memiliki hasil dan tujuan berbeda.

Nasihat Rahasia (Pribadi) Pemberian nasihat secara rahasia atau empat mata mencerminkan tujuan yang konstruktif. Tindakan ini menjaga privasi dan kehormatan orang yang dinasihati. Dalam konteks ini, nasihat diterima sebagai bentuk kepedulian tulus dan upaya untuk memperbaiki, bukan untuk mempermalukan. Karena tidak ada tekanan sosial atau rasa malu, pesan nasihat cenderung lebih mudah diterima dan diimplementasikan oleh individu.

Nasihat di Depan Umum Sebaliknya, menasihati seseorang di depan umum dipandang sebagai tindakan tercela. Hal ini dapat menimbulkan rasa malu dan merendahkan harga diri orang yang dinasihati. Perkataan Imam Syafi'i menyiratkan bahwa motivasi di balik tindakan ini bukanlah perbaikan, melainkan untuk menegaskan kesalahan individu di hadapan orang lain. Akibatnya, nasihat semacam ini sering kali tidak efektif karena justru memicu penolakan dan dapat merusak hubungan interpersonal dan hal tersebut adalah bentuk ke-tidak rendahan hati itu sendiri.

Kesimpulannya, pandangan Imam Syafi'i menekankan bahwa efektivitas nasihat sangat bergantung pada cara penyampaiannya. Nasihat bukanlah panggung untuk memamerkan kebaikan atau menyalahkan orang lain. Dengan catatan di sini konteknya adalah hubungan personal antar individu bukan di hubungan profesionalitas terkait kinerja.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lirik Mars dan Hymne IMM

Ideologi IMM

Sejarah Singkat IMM