Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2025

Gerbang Peradaban: Pagelaran Darul Arqom Dasar Elmacife 2025 dan Keberdampakannya

Gambar
Dokumentasi kegiatan Penulis: Sie Acara DAD Elmacife Pimpinan Komisariat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (PK IMM) Elmacife Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya melaksanakan kegiatan Darul Arqam Dasar (DAD) pada Jumat-Ahad, 25-27 Juli 2025 yang bertempat di SD Muhammadiyah 4 Surabaya. Dengan mengusung tema “ Cendekiawan Berpribadi: Accelerating Transformative Movements in the Era Society 5.0”. Tema tersebut menekankan pada pentingnya individu sebagai agen perubahan yang dapat mempercepat gerakan transformatif dengan memanfaatkan teknologi dan inovasi untuk menciptakan dampak positif yang berkelanjutan.   DAD merupakan bagian penting yang bertujuan untuk membentuk kader  IMM yang unggul dalam keislaman, kemuhammadiyahan, dan keilmuan, serta siap menghadapi tantangan di Era Society 5.0 melalui penguatan kapasitas analisis sosial dan leadership . Kegiatan ini pula diikuti oleh peserta calon Kader IMM dari berbagai Komisariat, mulai dari PK IMM Elmacife Unesa, PK IMM Ga...

Menapaki Langkah Nyata yang Berakar pada Nilai

Gambar
Gambar dari pinterest Penulis: IMMawan As'ad anggota Bidang kader Koorkom  Setiap manusia adalah bagian dari alur sejarah. Kita hidup dalam pusaran perubahan dinamika sosial yang tidak pernah berhenti. Setiap gagasan dan tindakan, sekecil apa pun, berpotensi memicu gelombang yang mengubah wajah masyarakat. Pertanyaannya bukan lagi apakah perubahan akan datang, melainkan apakah kita akan mengambil peran sebagai pengarah arus atau sekadar menjadi penumpang yang terbawa derasnya. Perubahan sosial yang bermakna lahir dari kesadaran. Kesadaran itu mendorong kita untuk tidak hanya memikirkan diri sendiri, tetapi juga memikirkan kehidupan bersama. Ia menuntut kita untuk menautkan nilai-nilai yang kita yakini dengan langkah-langkah nyata, sehingga gagasan tidak berhenti di kepala, melainkan menjelma menjadi gerakan yang hidup. Membaca Arah Perubahan Perubahan sosial bukan peristiwa tunggal, melainkan hasil interaksi dari banyak faktor. Ada yang datang dari dalam masyarakat, seperti kesadar...

Menjadi Rembulan di Tengah Gelap

Gambar
gambar dibuat oleh AI Penulis: Immawan F kader IMM Unesa Hari ini dunia terasa semakin gaduh. Suara-suara saling bersahutan, berlomba menjadi yang paling keras. Media sosial penuh dengan debat yang jarang selesai, sementara ruang-ruang diskusi lebih sering jadi tempat adu ego daripada tempat bertukar pikiran. Dalam kebisingan ini, kita mulai merindukan hal-hal yang sederhana: ketenangan, keheningan, kehadiran yang tidak memaksa. Kalau kita menoleh pada alam, ada dua sumber cahaya yang dikenal manusia: matahari dan rembulan. Matahari bersinar dengan kuasa, terang dan membakar. Ia memberi kehidupan, tapi juga melelahkan jika terlalu lama dinikmati. Lalu datang malam, dan muncullah rembulan. Tidak menyilaukan, tapi cukup untuk menuntun langkah. Tidak membakar, justru membawa sejuk dan rasa teduh. Barangkali di sinilah kita mulai memahami, bahwa dalam memimpin dan bergerak, tidak selalu harus menjadi matahari. Ada saatnya, kita justru perlu belajar menjadi rembulan. Hadir tanpa gegap gempi...

Arogansi YMMA: Yang Punya Syahadah Saja Belum Tentu Berani

Gambar
Penulis: Yang Mulia Kakanda M. Ubaidillah Mashrur Sebuah unggahan status WhatsApp dari kader IMM Unesa baru-baru ini cukup menggelitik hati saya. Dengan caption "YMMA (yang madya madya aja)", meskipun mungkin unggahan tersebut dimaksudkan sebagai candaan internal pasca-kegiatan Darul Arqam Madya justru merefleksikan sebuah keangkuhan terselubung atas pencapaian yang sejatinya baru merupakan satu tahap. Bahasa sederhananya "wong DAM lagek pirang dino ae kok wes wani ngene".  ​hemat saya, predikat 'kader madya' semestinya disandang oleh mereka yang benar-benar telah memiliki kapabilitas yang sesuai dengan jenjangnya. Kapabilitas ini bukanlah sekadar syahadah, melainkan kemampuan konkret untuk menjadi rujukan. Misalnya, ketika ada isu kebijakan kampus atau masalah sosial di kampus. seorang kader madya diharapkan mampu memberikan analisis awal yang jernih dan terstruktur kepada kader di bawahnya, bukan hanya melontarkan slogan. Jika kompetensi dasar seperti ini ...