Penutupan DAD IMM Ganesha: Merawat Api Perjuangan, Menyambung Estafet Gerakan

Dokumentasi kegiatan
Penulis: Aulia Islamia (Kader PK IMM Ganesha)

Gresik — Setelah melalui rangkaian pelatihan yang intensif, penuh semangat, dan dialog kritis selama beberapa hari, Darul Arqam Dasar (DAD) IMM Komisariat Ganesha resmi ditutup dengan penuh haru dan semangat kebersamaan. Kegiatan yang dilaksanakan di SD Muhammadiyah 1 Menganti ini bukan hanya meninggalkan kesan mendalam bagi para peserta, tetapi juga menjadi penanda bahwa proses kaderisasi IMM terus berjalan dengan penuh semangat dan kesadaran ideologis.

Dalam sesi penutupan, Ketua Panitia Pelaksana (Ketupel) menyampaikan rasa syukur dan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah berkontribusi menyukseskan jalannya kegiatan. Ucapan terima kasih secara khusus disampaikan kepada tuan rumah SD Muhammadiyah 1 Menganti yang telah menyediakan tempat yang nyaman dan mendukung, kepada seluruh peserta yang berpartisipasi aktif, serta kepada panitia yang telah bekerja keras dari awal hingga akhir.

“Tanpa sinergi dari berbagai pihak, DAD ini tidak akan bisa berjalan dengan baik. Semoga segala bentuk kelelahan menjadi amal perjuangan yang kelak dibalas dengan kebaikan oleh Allah SWT,” ujar Ketupel dengan penuh haru.

Sementara itu, Ketua Umum IMM Komisariat Ganesha, Dzikry Fakhrullah, dalam pesannya menekankan pentingnya merawat ilmu dan nilai-nilai yang telah didapat selama proses DAD. Ia mengajak seluruh peserta untuk tidak menjadikan DAD sebagai momen yang berhenti di ruangan ini saja, tetapi sebagai bekal yang terus dipraktikkan dalam kehidupan dan perjuangan di ranah organisasi maupun sosial.

“Kalau bukan kita, siapa lagi yang akan merawat gerakan ini? Jadilah apapun, tapi jangan pernah lupa untuk kembali ke Muhammadiyah,” ujar Dzikry, mengutip pesan KH. Ahmad Dahlan yang menjadi inspirasi utama gerakan IMM.

Ketua Koordinator Komisariat (Koorkom) IMM Unesa juga memberikan refleksi positif terhadap semangat kritis peserta DAD kali ini. Ia secara khusus menyoroti kontribusi peserta dari luar kampus seperti UIN Madura yang tampil aktif dalam diskusi.

"Peserta kali ini sangat kritis, dan itu sesuai dengan tema besar DAD. Tapi kita juga harus cerdas dan kreatif dalam menyampaikan gagasan. Menjadi kritis itu penting, tapi lebih penting lagi adalah bagaimana mengemas kritik menjadi solusi dalam perjuangan organisasi tercinta ini,” ucapnya.

Turut hadir pula perwakilan dari Pimpinan Cabang (PC) IMM Surabaya yang menyampaikan apresiasi atas capaian luar biasa IMM komisariat Ganesha dalam menyelenggarakan DAD secara mandiri. Ia mengingatkan pentingnya kesadaran untuk mengurus organisasi IMM sebagai bentuk tanggung jawab kolektif kader.

“Dulu saya sering main ke sekret IMM Al-Fajar Unesa, dan sekarang bisa melihat kalian mengadakan DAD sendiri, itu pencapaian luar biasa. Tapi ingat, setelah ini kalian harus mulai mengambil peran dalam organisasi. Ada tiga aspek penting dalam keberlangsungan organisasi: ideologisasi, kaderisasi, dan regenerasi. Jika ketiganya dijalankan dengan baik, IMM akan terus menjadi gerakan yang berkemajuan,” jelasnya.

Kepala Sekolah SD Muhammadiyah 1 Menganti yang turut hadir dalam sesi penutupan juga menyampaikan apresiasi dan harapannya. Beliau menegaskan bahwa Muhammadiyah adalah organisasi yang inklusif dan terbuka terhadap semangat belajar siapa saja. Menurutnya, proses perkaderan tidak harus selalu dibungkus secara formal, tetapi bisa dilakukan dalam suasana yang akrab dan menyenangkan.

“Belajar itu bisa dari ruang kelas, tapi juga bisa dari obrolan warung kopi. Yang penting adalah adanya rasa ingin tahu, semangat untuk menjadi lebih baik. Kami memohon maaf apabila ada kekurangan dalam fasilitas selama kegiatan ini berlangsung. Tapi percayalah, sekolah ini selalu terbuka jika kalian ingin kembali dan berkegiatan di sini,” tuturnya dengan penuh kehangatan.

Penutupan DAD IMM Ganesha ini menjadi babak akhir dari sebuah awal. Karena sesungguhnya, DAD bukan titik akhir, melainkan titik berangkat dari perjuangan panjang menjadi kader IMM yang siap menjaga ideologi, merawat gerakan, dan menyalakan suluh perjuangan di mana pun kaki berpijak.

Dengan semangat yang telah digelorakan selama kegiatan, diharapkan para peserta mampu menjadikan DAD sebagai landasan untuk bergerak, membumikan nilai-nilai IMM, dan menjadi garda terdepan dalam mengawal perubahan yang mencerahkan.

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url