DAD Ganesha: Suluh Api Perjuangan Kader IMM di Era Digital

Dokumentasi kegiatan
Penulis: Aulia Islamia (Kader PK IMM Ganesha)

Gresik — Pelatihan Darul Arqam Dasar (DAD) yang diselenggarakan oleh Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Komisariat Ganesha bukan hanya menjadi agenda rutin perkaderan, tetapi merupakan tonggak penting dalam proses pembentukan karakter dan intelektualitas kader-kader muda Muhammadiyah. Kegiatan ini digelar pada Rabu, 25 Juni 2025, bertempat di SD Muhammadiyah 1 Menganti, dengan menghadirkan semangat baru untuk mencetak kader yang inovatif, kritis, dan berdaya saing tinggi.

Ketua Umum IMM Komisariat Ganesha, Dzikry Fakhrullah, dalam sambutan pembukaannya menyampaikan pesan penuh makna yang menjadi refleksi sekaligus tantangan bagi seluruh peserta. Ia menegaskan bahwa DAD bukan hanya sekadar pelatihan biasa yang hanya bersifat seremonial, melainkan sebuah ruang dialektika tempat di mana pikiran-pikiran kritis diuji, perspektif diuji silang, dan nilai-nilai IMM dipertajam.

“Di tengah era digital yang bergerak begitu cepat, kita sebagai kader IMM tidak boleh tertinggal. Kita dituntut untuk menjadi pribadi yang tanggap, cerdas, dan mampu mengelola informasi secara bijak. Jangan sampai kita hanya menjadi penonton dalam perubahan zaman, tapi harus menjadi pelaku yang aktif dan mampu menekan arus digitalisasi dengan kecakapan dan kreativitas,” ungkap Dzikry dengan lantang dan penuh semangat.

Menurutnya, pelatihan seperti DAD memiliki peran sentral dalam membangun fondasi ideologis dan intelektual para calon kader. IMM Ganesha, kata dia, adalah sebuah rumah besar yang tidak hanya menampung, tetapi juga membentuk mahasiswa menjadi insan berkemajuan. Rumah tempat bertumbuh, tempat berdiskusi, dan tempat menyemai ide-ide segar yang kelak akan menjadi gerakan nyata di tengah masyarakat.

“IMM tidak hanya melahirkan kader untuk organisasi, tetapi untuk umat, bangsa, dan dunia. Banyak alumni IMM Unesa yang hari ini sudah berdiaspora di berbagai bidang dari dunia pendidikan, sosial, hingga pemerintahan — membawa semangat ke-Muhammadiyahan ke tempat-tempat strategis,” tambahnya.

Ia juga mengajak seluruh peserta untuk memahami bahwa keberadaan mereka dalam DAD bukan karena kebetulan, tetapi bagian dari skenario perjuangan yang besar. Dedikasi, loyalitas, dan komitmen terhadap IMM harus dijaga dengan sungguh-sungguh, sebab dari sinilah peradaban gerakan dibangun.

"DAD adalah ruang awal bagi kita semua untuk mengenal lebih dalam tentang IMM, Muhammadiyah, dan jati diri kita sebagai mahasiswa. Tapi lebih dari itu, DAD adalah nyala pertama dari api perjuangan yang tidak boleh padam. Kader IMM harus menjadi pelita di tengah gelapnya arus pragmatisme dan individualisme,” tegasnya lagi.

Suasana pembukaan yang penuh semangat dan haru itu menjadi penanda bahwa IMM Ganesha tidak hanya serius dalam proses kaderisasi, tetapi juga memiliki visi besar untuk membentuk generasi penerus yang siap menghadapi kompleksitas dunia modern. Melalui DAD, IMM Ganesha ingin menghadirkan kader-kader muda yang tidak hanya pandai berbicara, tetapi juga piawai dalam bekerja dan berkarya, membawa nilai-nilai Islam berkemajuan dalam setiap aspek kehidupan.

Dengan berakhirnya sambutan tersebut, seluruh peserta DAD seolah mendapatkan suntikan semangat baru bahwa mereka bukan hanya peserta pelatihan, tetapi juga calon pemimpin masa depan yang akan memikul tanggung jawab besar dalam meneruskan perjuangan IMM dan Muhammadiyah.

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url