Melihat UNESA sebagai Inclusive Campus : Apa Sudah Ada Kesadaran Penuh Peran Kita sebagai Warga UNESA?

gambar dari pinterest

Penulis: Ildagis Binarsia (Kader PK IMM Educare)

Universitas Negeri Surabaya (UNESA) raih penghargaan kampus ramah disabilitas dalam Beritajatim award Mei 2024, pendidikan inklusif sendiri memiliki makna sangat merata memastikan semua anak tanpa memandang perbedaan fisik, intelektual, sosial, emosional, bahasa atau kondisi lainnya mendapatkan kesempatan yang setara untuk belajar bersama di dalam lingkungan yang sama. Mendapatkan aksestabilitas, hak partisipasi aktif, penyesuaian terhadap segala bentuk kebijakan, serta penerimaan yang baik, tentu saja menjadi beberapa hal yang digaris besar oleh pendidikan inklusif sendiri.

Melihat beberapa fakta menarik dari teman-teman disabilitas serta aspirasi mereka yang belum sepenuhnya terdengar. Mereka merasa belum sepenuhnya di dukung serta mendapatkan hak belajar semestinya. Berdasarkan Pasal 51 Undang- Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002. “Anak Penyandang Disabilitas diberikan kesempatan dan aksesibilitas untuk memperoleh pendidikan inklusif dan/atau pendidikan khusus”. Sehingga, teman-teman disabilitas juga memiliki hal yang sama seperti anak regular pada umumnya.

Mahasiswa cenderung individualis dalam kegiatan belajar mereka, hal ini dapat juga dipengaruhi oleh kebijakan kurikulum merdeka saat ini. Kurikulum merdeka cenderung menekankan pada potensi individu serta berupaya menghargai perbedaan pada setiap individu namun justru menjadi building kepribadian individualis sendiri, sehingga mahasiswa cenderung bersifat individualis pada proses kegiatan belajar. Hal ini, berdampak pada penurunan rasa peduli dan kesadaran sosial yang memudar, terutama dirasakan pada teman-teman disabilitas. Selain itu, tenaga pendidik yang belum sepenuhnya menguasai mengenai memperlakukan anak disablitas yang seharusnya menjadi salah satu tantangan juga bagi teman-teman disabilitas sehingga menghambat menyesuaikan satu tingkat di belakang daripada anak reguler. Terlepas dari perolehan penghargaan UNESA sebagai kampus inklusif ramah disabilitas, apakah sudah adanya kesadaran penuh bagi warga UNESA untuk mendukung sebagai kampus inklusif?. Oleh karena itu, mari lebih aware dan mendukung UNESA sebagai Campus Inclusive, tidak hanya fasilitas yang memadai namun civitas akademiknya juga mampu lebih sadar!

 

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url