IMM Unesa: Bising di Forum, Hening di Lembar Tulis
8-10 November 2024, Koorkom IMM Unesa periode 2023/2024 melaksanakan muyskom dan musykorkom untuk mengakhiri kisah mereka sebagai bagian dari pimpinan IMM Unesa sekaligus mempertanggung jawabkan atas apa yang sudah dilaksanakanya selama satu tahun kebelakang. Banyak kritik dan saran yang telah disampaikan oleh kader IMM Se-Unesa saat itu, terasa begitu luar biasa bagi kami orang-orang yang menanggalkan tanggung jawabnya.
Pada saat kami menanggalkan jabatan kami, kami hanya berharap satu hal kepada adik-adik yang akan melanjutkan perjuangan kami “Menjadi lebih baik dan tidak melakukan kesalahan-kesalahan yang telah kami perbuat.” Dalam periodesasi kami ada beberapa hal yang kami rintis untuk menaikkan IMM Unesa menuju next level, salah satunya adalah mengembangkan blog/website sebagai wadah intelektual IMM Unesa. Pada periodesasi kami, alhamdulillah kami menorehkan 47 postingan dalam beberapa bulan (tidak full satu tahun periode), ini menjadi titik balik dan semangat bagi kami dan berpositif thinking bahwa perjuangan di kepenulisan ini akan berbuah baik dan semakin baik diperiode selanjutnya.
Namun beribu sayang, sejak hari Sabtu, 22 Desember 2024 dilantiknya IMM Unesa periode 2024/2025 hingga artikel ini terbit, tidak satupun ada tulisan yang muncul di website immunesa.or.id. ini menjadi dilematik bagi kami yang sudah demis, “Apakah kader-kader IMM Unesa Lupa Cara Menulis?”.
Menurut saya menulis itu adalah ruh intelektual yang harus ada ditubuh IMM. Pendapat saya itu ternyata sejalan dengan Habib Muzaki salah satu anggota bidang RPK PC IMM Surabaya periode 2023-2024 dalam dialognya bersama kader IMM Uinsa pernah berkata “IMM itu gerakan ilmu, dan suatu ilmu hanya bisa dipelajari kalo di situ ada literasi, salah satu poin literasi adalah menulis. Maka tidak ada alasan jika kamu seorang IMM dan kamu tidak menulis.”
Allah berfirman, “Nun, demi pena dan apa yang mereka tuliskan” (QS. al-Qalam: 1). Ayat ini menunjukkan betapa mulia dan agungnya kedudukan pena serta hasil tulisan di sisi Allah, selama tulisan tersebut membawa manfaat dan dilandasi niat ibadah karena-Nya. Didalam ideologi IMM pun dijelaskan bahwa kader IMM harusnya memiliki kompentensi dasar intelektual, kembali lagi sejalan dengan kalimat yang diutarakan oleh Habib Muzaki bahwa menulis adalah salah satu media untuk mencapai ilmu atau intelektual itu sendiri. Yang saya kagetkan adalah adik-adik IMM Unesa ini merasa nyaman selama kepenulisan di IMM Unesa ini surut, tidak merasa bahwa kepenulisan ini adalah sebuah projek yang harus dijaga dan dijalankan.
Sejujurnya kegelisahan dan kritik yang muncul pada hati saya ketika kepenulisan di IMM Unesa surut bukan karena prestasi periodik yang dicapai oleh periode saya, tapi karena saya meyakini bahwa menulis merupakan salah satu jihad intelektual yang bisa dilakukan oleh teman-teman IMM Unesa selain melalu forum-forum diskusi. Tentu saja sah dan boleh-boleh saja adik-adik aktif di kegiatan forum seminar, diskusi atau bahkan meja kopi. Tapi ya kalau bisa salah satu media jihad kita jangan sampai lumpuh, selain itu kepenulisan juga bisa menjadi jalan kita untuk membangun peradaban dan mencerdaskan umat manusia.
Tulisan ini saya dedikasikan murni untuk membangun dan menyentil adik-adik IMM Unesa, ada banyak makna dari rasa cinta terhadap IMM Unesa. Semoga saja sepenggal tulisan ini mampu menyadarkan kader-kader IMM Se-Unesa. Selanjutnya adalah bagaimana kalian mau bertindak? Tetap diam digaris nyaman seperti tikus yang bersembunyi dibalik kantor-kantornya atau bergerak untuk membuktikan bahwa semangat intelektual kalian masih hidup dan membara.